A. Imam Malik bin Anas (94-179H)
Nama lengkap beliau adalah Abu ‘Amr bin
Harits bin Gaiman bin Kutail bin ‘Amr bin Harits al-Ashbahi. Terkenal juga
dengan sebutan Imam Dar Al-Hijrah. Beliau lahir pada tahun 94 H/ 712 M di kota
Madinah daerah Hijaz. Dari riwayat ini, beliau adalah keturunan Arab dari dusun
Dzu Ashbah, sebuah dusun di kota Hamyar.
Sejak kecil, beliau terdidik dalam
suasana lingkungan yang kondusif dan mendukung. Hidup di tengah-tengah sahabat
yang cerdik dan para hokum agam, sebagai anak yang cerdas cepat menerima
pelajaran yang kuat dalam berpikir dan memiliki daya kritis yang tinggi.
Pada saat tunbuh dewasa, beliau
mengayuhkan langkahnya ke kota Madinah, guna menimba ilmu pengetahuan. Tampaknya
beliau yakin bahwa sudah cukup baginya kota Madinah sebagai pusat menimba ilmu.
Oleh karena itulah, ajaran Islam lahir yang kemudian diikuti oleh sahabatnya
dan tabiin. Banyak juga para pendatang yang menetap disana dan berbagai
kepentingan, termasuk mendalami ilmu pengetahuan tentang Islam.
Kesungguhannya dalam menekuni agama
Islam telah menjadikan Imam Malik sebagai seorang panutan di bidang fiqh dan
hadist. Dalam bidang fiqh, beliau dikenal sebagai pendiri salah satu mazhab
fiqh, yaitu Mazhab Maliki.
Imam Malik memiliki budi pekerti yang
luhur, sopan santun, lemah lembut, mengasihi fakir miskin, dan gemar memberikan
bantuan kepada orang lain.
Mengenal sikap pribadi dan kepandaian
Imam Malik, An-Nasa’I mengatakan bahwa,”Pada sisi ku tidak ada orang yang lebih
pandai dari Malik. Dia orang yang mulia yang dapat dipercaya serta paling
jujur”. Bahkan Imam Syafi’I mengatakan bahwa Malik adalah hujjatullah atas makhluk-Nya tabiin.
Setelah 60 tahun mencurahkan tenaga,
harta benda, dan pemikirnnya kepada khalayak ramai tentang ilmu Islam, pada
hari Ahad tanggal 10 Rabiul Awwal 179 H/798 M, Imam Malik kembali ke
rahmatullah, dalam usia 87 tahun.
Kitab Al-Muwaththa’ merupakan karya
monumental Imam Malik dalam bidang hadist. Imam Malik mengumpulkan banyak
sekali bahan dan memilih beberapa ribu hadist yang dituangkan dalam kitabnya
tersebut. Kitab ini memiliki lebih dari 80 versi. 15 di antaranya terkenal, dan
kini hanya versi Yahya yang bisa diperoleh dalam bentuk original, lengkap, dan
tercetak. Versi ini berisi hadist Nabi, atsar sahabat, dan atsar ulama kemudian.
Jumlah total hadist yang terdapat dalam kitab Al-Muwaththa’ adalah 1.726, yang
terdiri dari 600 hadist marfu’, 613 hadist mauquf, 285 hadist maqtu, dan 28
hadist mursal.
Imam Malik juga banyak menghasilkan
karya-karya lainnya, diantaranya Risalah
ila Ibn Wahb fi Al-Qadr, Kitab An-Nujum, Risalah fi Al-Aqdhiyah, Tafsir Gharib
Al-Quran, Risalah ila A-Laits bin Sa’d, Risalah ila Abu Ghassan, Kitab
Al-Siyar, Kitab Al-Manasik.
No comments:
Post a Comment