AKHLAK PARA SAHABAT DAN PARA ULAMA
A.
AKHLAK
PARA SAHABAT
Sahabat adalah Orang
yang pernah berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan
beriman dan wafat dalam keadaan Islam. Disini akan membahas Akhlak para sahabat
Nabi yang empat
1.
Abu bakar As-siddiq
Pada mulanya beliau adalah seorang
Quraisy yang kaya raya, setelah masuk islam beliau menjadi seseorang yang
sederhana. Ketika menghadapi perak Tabuk, Rasulullah bertanya kepada para
sahabat “ Siapa yang bersedia memberikan
harta bendanya di jalan Allah SWT “ Maka Abu Bakar orang pertama bersedia untuk
memberikan seluruh Harta bendanya itu. Rasulullah bertanya “ Apalagi yang
tertinggal untukmu wahai Abu Bakar ?” beliau menjawab “ cukup bagiku Allah dan Rasulnya ”. oleh
karena itu Abu Bakar menghiasi dirinya dengan sifat-sifat rendah hati, santun, sabar, dan
selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan ibadah dan zikir.
2.
Umar bin Khattab
Beliau terkenal dengan
keheningan jiwa dan kebersihan kalbunya, sehingga Rasulullah SAW berkata:”
Allah telah menjadikan kebenaran pada lidah dan hati Umar.” Ia terkenal dengan
kezuhudan dan kesederhanaannya. Diriwayatkan, pada suatu ketika setelah ia
menjabat sebagai khalifah, ia berpidato dengan memakai baju bertambal dua belas
sobekan.Disebutkan dalam buku-buku tasawuf dan biografinya, Umar menghabiskan
malamnya beribadah. Hal demikian dilakukan untuk mengibangi waktu siangnya yang
banyak disita untuk urusan kepentingan umat. Ia merasa bahwa pada waktu
malamlah ia mempunyai kesempatan yang luas untuk menghadapkan hati dan wajahnya
kepada Allah SWT.
3.
Utsman bin Affan
Usman bin Affan yang menjadi teladan para sufi
dalam banyak hal. Usman adalah seorang yang zuhud, tawaduk (merendahkan diri
dihadapan Allah SWT), banyak mengingat Allah SWT, banyak membaca ayat-ayat
Allah SWT, dan memiliki akhlak yang terpuji. Diriwayatkan ketika menghadapi
Perang Tabuk, sementara kaum muslimin sedang menghadapi paceklik, Usman
memberikan bantuan yang besar berupa kendaraan dan perbekalan tentara.
4.
Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Talib yang tidak kurang pula
keteladanannya dalam dunia kerohanian. Ia mendapat tempat khusus di kalangan
para sufi. Bagi mereka Ali merupakan guru kerohanian yang utama. Ali mendapat
warisan khusus tentang ini dari Nabi SAW. Abu Ali ar-Ruzbari , seorang tokoh
sufi, mengatakan bahwa Ali dianugerahi Ilmu Laduni. Ilmu itu, sebelumnya,
secara khusus diberikan Allah SWT kepada Nabi Khaidir AS. Kezuhudan dan kerendahan
hati Ali terlihat pada kehidupannya yang sederhana. Ia tidak malu memakai
pakaian yang bertambal, bahkan ia sendiri yang menambal pakiannya yang robek.
B. AKHLAK PARA ULAMA
Mari belajar kemuliaan akhlak imam Syafi’i. adalah imam yang berjuluk Nashirus Sunnah, penulis al-Umm, dan madzhabnya menjadi
mayoritas di negeri ini, Imam asy-Syafi’i.Terkisahkan beliau bergegas
mengunjungi kediaman Imam Ahmad bin Hanbal. Bukannya mendukung, sebagian
pengikut Imam asy-Syafi’i justru mencegah, “Bukankah engkau cukup duduk manis
dan menunggu Ahmad datang kepadamu?” Menurut mereka, Imam Ahmad bin Hanbal
adalah murid Imam asy-Syafi’i berdasarkan kedalaman ilmu keduanya, sesuai
pengamatan pendek mereka.“Semua kemuliaan ada pada Ahmad,” jawab Imam
asy-Syafi’i sembari bersyair. Lanjut salah satu murid terbaik Imam Malik bin
Anas ini, “Jika dia mengunjungiku, itu kemurahan hatinya. Jika aku
mengunjunginya, itu sebab keutamaannya.” Disini dapat kita lihat bahwa Imam
asy-Syafi’i menaruh hormat kepada Imam Ahmad bin Hanbal dan menganggapnya
sebagai sosok yang lebih memahami hadits Iraq dan Syam. Asy-Syafi’i juga memuji
Imam Ahmad dengan mengatakan, “Sahabat yang kuat hafalan lagi terpercaya..
No comments:
Post a Comment